Minggu, Oktober 12

CERMIN HATIMU


Cermin hatimu silaukan auraku

HITAM…

tatkala kudekati cermin itu.

Sesaat timbulkan ragu

lingkupi dimensiku…

SIAPA BAYANGANMU??

Biarkan,

biar kuusap embun yang melekat

dengan hangatku..

biar kusambung puing-puing pecahanmu

dengan setiaku..

biar kubingkai luka hatimu

dengan senyumku..

Namun yang kulihat hanya sekuntum mawar,

dari cermin hatimu..

Mawar HITAM itupun ternyata "BERDURI"…

PERSAHABATAN


Tak mengenal ras dan bahasa
Jangan pandang ia dari warna
Papa dan kaya bukan bencana
Susah dan senang lalui cerita

Terdiam kita dalam kesunyian
Merenung ia tak kunjung datang
Menangisi kenangan mati dijalan
Seribu keceriaan tak terlupakan

Jagalah kesucian dari sang hitam
Lebih dan kurang jadi bimbingan
Menutupi fitnah jangan berjalan
Jauhkan beban dari sang kelam

Mengapa kita mengotorinya
padahal suci didepan mata
Mengapa hati mesti dikhianati
Bila sang raja benar mengarahi

INDAHNYA PERSAHABATAN


Tiada mutiara sebening cinta..

Tiada sutra sehalus kasih sayang..

Tiada embun sesuci ketulusan hati..

Dan tiada hubungan seindah persahabatan..



Sahabat bukan

MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..

EKONOMI yang mengharapkan materi..

PPKN yang dituntut oleh undang-undang..


Tetapi

Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa..

KETIKA AKU INGAT KAMU


Ketika Aku Mengingatmu

Ketika aku mengingatmu
Kembali semua kilasan waktu
Saat aku pertama mengenalmu
dan sejak rasa ini tumbuh

Ketika aku mengingatmu
Kusadari betapa waktu jauh berlalu
Sedang aku masih diam terpaku
Tepat dimana rasa ini tumbuh

Ketika aku mengingatmu
Tak ada kebencian dalam kalbu

Ketika aku mengingatmu
SebenarnyaƂ hati kecil ini masih menunggu

PERAHU CINTA


Perahu Cinta

Belum sempat kita menepi di tujuan
Saat masih lelah kumendayung kehidupan
Membawamu… ke pulau impian
Tiba ombak menerjang coba pisahkan

Walau pelan kudayung perahu kita kesana
Meski letih dan tersengat mentari kau tak bertanya
Kau percaya… denganku katamu bahagia
Lalu badai mencoba hapuskan ingin bahagia

Kita tetap ada… berdua di atas perahu cinta
Meski terkadang lelah, tak terucap berpisah
Ombak pernah membuat lemah, badai membuat goyah
Tapi kesungguhan hati menggapai mimpi kuatkan kita

KELAK KITA KAN BERTEMU


Kelak Kita Bertemu

Di satu waktu di saat kau tak memperkirakannya
Di satu waktu di saat kau tak menginginkannya
Kita akan bertemu… dan aku kan melihatmu lebih dulu
Kan kubuat dunia tahu, tentang butanya mata hatimu

Di satu waktu di saat kau merasa terbebas dari semua
Di satu waktu di saat kau t’lah kembali ‘merdeka’
Kubangunkan engkau… dan tunjukkan bahwa karma itu ada
Saat sesal tak berarti… saat waktu tak sempat kembali

Kelak kita bertemu… kelak ku kan berdiri di hadapanmu…
Menghentikan semua dusta yang berusaha kau tanamkan
Membagimu sedikit rasa tanggung jawab yang tak kau punya
Dengan semua cara yang takkan pernah mampu kau lupakan